PADANGPANJANG, mediapolisi.com – Seharusya Rara ada, saat tari kolosal berkekuatan 2.200 siswa itu ditampilkan, pada pembukaan Kemah Budaya Nasional (KBN) ke X itu, Senin (26/8).
Tetapi Rara, tidak bisa tampil bersama kawan kawannya lagi. Sebab sehari sebelum Tari yang akhirnya memeroleh Rekor Muri itu ditampilkan, nyawanya sudahΒ lebih dahulu meregang dihantam besi penyangga sound system Geladi Bersih pembukaan Kemah Budaya Nusantara (KBN) ke X,Β Minggu (25/8).
Iya,Β si Rara Rizkyatul Hanif, 12 thn, Minang, Pelajar SDN 03 Gg. Malintang, Alamat Nagari Andaleh Kec. Batipuh Kab. Tanah Datar, seharusnya dapat menyaksikan langsung, betapa Tari Kolosal yang diajarkan instruktur dari ISI kepadanya, ternyata meraih Rekor Muri dengan prediket Penampilan Tari Kolosal Terbanyak.
Tetapi, meski Si Anak Tercinta sudah meninggal dunia di RS Yarsi Padang Panjang, satu hari menjelang si Tari Muri itu ditampilkan, namun kebahagiaan keluarga Rara, termasuk Rara sendiri di alam sana, terhadap penampilan Tari Pembukaan KBN itu, tetap dipenuhi oleh Walikota Padang Panjang H. Fadly Amran BBA Datuak Paduko Malano, dengan menyebut Rekor Muri itu sebagai Hadiah Terindah bagi Rara.
Pernyataan itu diungkapkan sendiri oleh Fadly Amran saat menerima Rekor Muri tersebut di akhir acara pembukaan KBN X, senin (26/5). Pembukaan KBN sendiri dilakukan oleh Dirjen Kebudayaan Kemendiknas dihadiri utusan Pemda Propinsi dan Kwarda dari 34 Propinsi di Indonesia.
Penampilan Tari Kolosal bertajukΒ “Dantiang Piriang Anak Nagari” (Denting Piring Anak Negeri) memang sangat memesona dan memancing perhatian para peserta pembukaan Kegiatan Kemah Budaya Nasional (KBN) ke X yang dilaksanakan di Lapangan Khatib Sulaiman Banca Laweh Kota Padang Panjang.
Bahkan sampai sampai Walikota Padang Panjang Fadly Amran, BBA Datuak Paduko Malano dalam hantaran katanya merasa sangat terharu dengan penerimaan rekor MURI ini. Sebab sehari sebelum rekor ini dipecahkan Rara sudah pergi.
“Kami segenap atas nama Pemerintah Kota Padang Panjang mengucapkan belasungkawa, Jika musibah itu tidak terjadi, mungkin Rara bisa ikut bersama kita menari bersama, tetapi Allah SWT berkehendak lain, beliau lebih sayang sama Rara, semoga di surga sana Rara bisa menyaksikan ini, dan kami persembahkan penghargaan MURI ini untuk Rara,” ujar WalikotaΒ Fadly Amran dengan suara serak.
Ya. Wako Fadly Amran telah memberikan sesuatu sangat berharga bagi seorang anak bernama Rara. Sebab dikarenakan kepergian dirinya pula iven KBN X menjadi diperbincangkan ke tingkat nasional.
Hanya beberapa saat setelah peristiwa sound system membawa maut itu terjadi, sejumlah reporter media online dan media mainstream nasional memuat insiden maut itu dengan tampilan mencolok. Bahkan media lokal pun menampilkan peristiwa itu di halaman depan.
Padahal sebelumnya, promo iven ini boleh dikatakan sangat minim. Seperti kebiasaan berita acara maka resfon media sangatlah rendah. Dianggap peristiwa kebudayaan itu sebagai sesuatu yang tidak begitu penting.
Padahal kehadiran forum KBN ini bisa menjadi perekat dan penyekat hubungan persatuan dan kesatuan daerah dalam bingkai NKRI. Sebab di forum ini hadir seluruh entitas etnis di Indonesia.
Maka tidak salah, saat menyampaikan sambutannya pada pembukaan KBN X, Dirjen Kebudayaan mensitir statemennya bahwa kegiatan ini mampu merajut kebersamaan dan merawat persatuan untuk Indonesia maju.
“Dan tentu, merekalah yang akan menjadi garda terdepan dalam mewujudkan harapan itu, serta kegiatan ini tidaklah hanya sekedar dekorasi yang ditampilkan melainkan sebuah simbol dan identitas dari jati diri kita,” ungkapnya.
Pernyataan kurang lebih sama disampaikan Ka Kwarnas Gerakan Pramuka yang diwakili Waka Bina Muda Supriyadi dengan menyebut gerakan Kemah Budaya ini bertujuan menanamkankan dan menumbuhkan kembangkan nilai-nilai sejarah dari budaya bangsa kepada pramuka penggalang agar menjadi generasi muda yang mandiri terampil dan bertanggung jawab.
“Ini merupakan suatu perwujudan bahwa gerakan pramuka dapat melahirkan dan melestarikan cagar budaya seluruh Indonesia,” tambahnya.
Begitu pula Gubernur Sumatera Barat yang diwakili Asisten III Bagian Administrasi Umum dan Kesra Drs. Nasir Ahmad mengatakan kemah budaya menjadi ajang untuk mempemersatukan generasi muda sekaligus menjadi wadah memperkenalkan keragaman dan potensi budaya di seluruh Indonesia.
Turut menghadiri acara Pembukaan KBN X Anggota DPR RI Komisi IX dr. H. Suir Syam, M.Kes, MMR, yang juga mantan Walikota Padang Panjang, Gubernur dan Wakil Gubernur se Indonesia, Wakil Walikota Padang Panjang Drs. Asrul, unsur Forkopimda, Kepala OPD, Ketua dan Wakil Ketua TP PKK Kota Padang Panjang Ny. dr. Dian Puspita Fadly Amran dan Ny. Nova Era Yanthy Asrul serta undangan lainnya (awe/rel)