DEPOK, mediapolisi.com – Calon Gubernur NTT yang diusung oleh PDI Perjuangan, Marianus Sae perjuangkan nasib petani masyarakat Nusa Tenggara Timur dihadapan Menteri Pertanian, Amran Sulaiman, dalam acara Sekolah Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang digelar oleh Dewan Pimpinan Pusat PDI Perjuangan di Wisma Kinasih, Depok, Jawa Barat, Rabu 30/01/2018.
Marianus sae sebagai salah satu peserta Sekolah Calon Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah PDI Perjuangan diberikan kesempatan oleh moderator untuk bertanya ketika Menteri Pertanian Amran Sulaiman membawakan materi bertajuk
“Terobosan Kebijakan Mewujudkan Kedaulatan Pangan Dan Kesejahteraan Petani”.
Dalam hal implementasi program pertanian tingkat nasional, Marianus langsung meminta kepada Menteri Pertanian Amran Sulaiman untuk memberikan perhatian khusus pada petani NTT dan juga berharap kementrian pertanian bisa memberikan bibit-bibit unggul kepada para petani di NTT sehingga para petani bisa memaksimalkan potensi lahan tidur yang selama ini belum dimanfaatkan dengan baik.
“saya calon gubernur NTT dan mewakili masyarakat NTT saya meminta menteri pertanian bisa memberikan varietas bibit unggul kepada para petani kami sehingga mereka bisa memanfaatkan potensi lahan tidur mereka yang masih luas”, ungkap Marianus.
Menurut Marianus pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif itu sangat penting guna meningkatkan kembali ekonomi para petani. Selain itu Marianus berharap Kementrian Pertanian bisa membantu dalam mengsupport hasil pertanian dan komoditi masyarakat NTT agar dapat bersaing dan memiliki nilai ekspor ke luar negeri.
“kedua, saya berharap kementrian pertanian bisa membantu hasil-hasil komoditi masyarakat kami di NTT misalnya kopi, kakao, cengkeh, dan jagung memiliki nilai jual atau ekspor ke luar negeri”, ujar Marianus.
Selanjutnya Marianus mempertanyakan terkait kebijakan pembatasan kuota ternak di masyarakat dari kementrian pertanian. Menurut Marianus kementrian pertanian seharusnya tidak boleh membetasi kuota ternak dan mesti dibebaskan.
“Pak Mentan, kenapa sampai ada pembatasan kuota ternak,” tutur Marianus.
Menanggapi pertanyaan Marianus, Amran Sulaiman pun langsung menjawab dan mempersilakan untuk dilaporkan sehingga dapat disesuikan dengan program kementerian pertanian serta dapat dihubungi selanjutnya.
“Ya distribusi ternak kami tidak mengambil pangan atau ternak lintas provinsi ,”ungkapnya.(Angga)