“Dikarenakan aksi ini tidak memberi pemberitahuan, Polda Jawa Timur tidak dapat menerbitkan STTP, untuk itu silakan bapak ibu membubarkan diri secara tertib,” ujar salah seorang Polwan melalui pengeras suaranya.
Menanggapi imbauan tersebut, massa tetap bertahan dengan duduk di halaman ruko depan Tugu Pahlawan. Polisi pun kemudian secara mengajak secara sopan agar meninggalkan lokasi.

Ketika upaya pembubaran berlangsung, massa melakukan perlawanan hingga mengakibatkan salah satu Polwan tercakar. Namun aparat kepolisian tetap tegas dengan dipimpin Kapolsek.
Meski sempat membuat lalu lintas tertanggu, massa pun perlahan membubarkan diri dengan mengendarai kendaraan masing-masing. Saat ini massa sudah meninggalkan Tugu Pahlawan.
Bentrok
Aksi #2019GantiPresiden sempat membuat warga Kota Surabaya pecah. Sebab, aksi ini menuai pro kontra, sehingga membuat bentrok antar dua kelompok sebanyak dua kali, Minggu (26/8).
Yang pertama terjadi di depan kantor DPRD Jawa Timur dan kedua di area Masjid Kemayoran Surabaya. Namun aksi dapat diredam oleh pihak takmir masjid serta kepolisian Polrestabes Surabaya.
Sementara itu, massa dari Bonek Simo mengaku resah dengan gerakan #2019GantiPresiden. Dia nenuturkan, Surabaya baru saja kembali kondusif usai bom yang meledak awal Mei 2018 lalu.
“Tapi sekarang ada kayak gini, kami menolak. Jangan ada perpecahan di Surabaya. Kota ini harus kondusif,” katanya.
(Hasan Azhari)
Sumber : kabarpolisi.com