Gunungkidul, mediapolisi.com – “Setiap pertemuan pasti ada perpisahan”, seperti Senin malam (30/09/19) ini dalam acara lepas sambut Kapolres Gunungkidul di bangsal Selokeprojo, Wonosari, Gunungkidul.
Lepas sambut Kapolres lama AKBP Ahmad Fuady S.H , S.IK , M.H dengan Kapolres baru AKBP Agus Setiawan S.IK yang dihadiri oleh Bupati Gunungkidul Hj. Badingah, S. Sos dan Wakil Bupati Gunungkidul DR. Drs. Immawan Wahyudi, M.H, Dandim 0730 Gunungkidul dan jajaran Forkompimda Kabupaten Gunungkidul dan para petinggi partai politik yang ada di Gunungkidul.
Acara lepas sambut Kapolres Gunungkidul terasa hangat dan penuh kekeluargaan, AKBP Ahmad Fuady S.H, S.IK, M.H dalam sambutanya selain mengucapkan salam perpisahan juga memperkenalkan Gunungkidul kepada penggantinya, dari nuansa alam, makanan, kearifan lokal, budaya dan toleransi yang telah dirasakan olehnya selama 1 tahun 10 bulan menjabat sebagai Kapolres Gunungkidul.
“Gunungkidul ini luar biasa dari makanannya, alamnya, dan juga masyarakatnya mungkin nanti pak Kapolres bisa mencoba lobster nya, kalo di restoran kan mahal tapi kalo di sini murah meriah, tapi ingat kolesterol ya pak,” ungkapnya sembari berkelakar.
AKBP Ahmad Fuady S.H, S.IK, M.H selanjutnya akan berpindah dinas ke Mapolda Jawa barat sebagai Wadir lantas Jawa Barat.
Sedangkan Kapolres Gunungkidul yang baru AKBP Agus Setiawan, S.IK yang sebelumnya menjabat Kapolres Seram Barat Maluku. selain memperkenalkan dirinya ia juga menceritakan masa kedinasannya di Seram Barat di mana masih banyak konflik horizontal terjadi di sana.
Pria kelahiran Tulung agung Jawa Timur, lulusan Akpol tahun 99 ini bercerita sebelumnya pernah berkunjung ke Wonosari, walaupun dirinya tidak mengetahui kalau Wonosari adalah ibukota kabupaten Gunungkidul sehingga membuat gelak tawa para undangan yang hadir.
“Saya tidak terlintas kalo Wonosari itu Gunungkidul, dan saya pikir Wonosari itu Wonosobo, setelah saya cari ternyata Wonosari itu Gunungkidul,” ungkapnya sembari tertawa.
Turut memeriahkan dalam acara lepas sambut Kapolres Gunungkidul ini para polwan dengan menarikan tarian Saman Aceh dan paduan suara istri Bhayangkari.
(WAP)
