Waka Polda Riau Menjadi Narasumber di Universitas Riau - Mediapolisi.id
PATROLI

Waka Polda Riau Menjadi Narasumber di Universitas Riau

PEKANBARU , mediapolisi.com – Seminar dalam rangka kuliah perdana mahasiswa baru program Pasca Sarjana Universitas Riau dan bersempena penerimaan mahasiswa baru Semester Ganjil T.A 2019/2020, bertempat di Ballroom Lantai 7 Hotel Novotel Jalan Riau, Kota Pekanbaru. Sabtu (24/08)

Acara yang mulai pukul 9.30 WIB itu juga dihadiri Wakapolda Riau, Rektor Universitas Riau, para Dekan Universitas Riau, dan para mahasiswa peserta kuliah perdana,

Setelah acara dibuka oleh MC dan dilanjukan doa pembuka dan laporan ketua panitia, selanjutnya sambutan dari Rektor Universitas Riau Prof Dr.Ir Aras Mulyadi MSc. Dalam sambutannya prof menjelaskan, jumlah mahasiswa pasca sarjana 426 orang dan mahasiswa Diploma dan sarjana berjumlah 6624 orang. kurang lebih 7 Ribu mahasiswa yang akan mengikuti perkuliahan di Unri pada tahun ajaran 2019 ini. Jelas Prof.Dr.Ir. Aras Mulyadi MSc, selanjutnya prof juga mengucapkan selamat datang kepada mahasiswa pasca sarjana di Unri

Kami dari Universitas Riau mengharapkan perkulihan dapat terselesaikan tepat waktu.Tegas prof

” Kami memohon dukungan kepada Wakapolda Riau, untuk memberikan materi kepada para mahasiswa pasca sarjana ini sebagai sumbangsih untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di Provinsi Riau,” tutup prof

Wakapolda Riau Brigjen Pol Drs Wahyu Widada M Phil, dalam sambutan kepada penyelenggara dan seluruh peserta kuliah perdana dan para Rektor serta Dekan Universitas Riau. Ucapkan terimakasih karena telah berkenan mengundang saya untuk memberikan kuliah perdana tentang wawasan kebangsaan.

Mengawali sambutannya Wakapolda menjelaskan, “terbentuknya negara Indonesia dengan kebhinekaannya mulai dari masa penjajahan, merebut kemerdekaan sampai mempertahankan kemerdekaan ada 4 pilar yang harus kita jaga dan pedomani,” terang Wahyu

Yaitu, Pancasila, NKRI, UUD 1945 dan Bhineka Tunggal Ika. Visi Republik Indonesia adalah NKRI yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Faktor yang akan mempengaruhi kebhinekaan adanya kesenjangan sosial yang jauh antar masyarakat kelas bawah dan kelas atas, dan itu masih sangat didominasi oleh masyarakat bawah,” jelas Wahyu Widada M Phil lulusan terbaik Akpol 1991 Adhi Makayasa.

BACA JUGA :  Jumat Barokah, Polres Kep. Meranti Peduli Anak Yatim dan Fakir Miskin

“Harapan kita kedepannya untuk penguatan ekonomi yaitu dengan meningkatkan Midle Class dengan cara peningkatan pendidikan
mari kita bangun sektor pertanian untuk mencukupi kebutuhan kita dan mengurangi bahan impor,” ujar Wahyu

Tantangan keberagaman meliputi Global Village, kompetisi Global, menguatnya NGO, kompetisi ekonomi yang didalamnya adalah terosisme, aksi masa, separatisme dan intoleransi yang harus kita waspadai supaya kita tetap menjaga pondasi bangsa , yaitu Pancasila agar tetap terjaganya kebhinekaan di Negara Kesatuan Republik Indonesia,” lanjut Wahyu

Demokrasi itu sangat sederhana yaitu menghargai hak-hak orang lain dan saling toleransi, seperti yang kita ketahui Indonesia mengalami darurat informasi , marak nya pengaruh hoax harus kita waspadai salah satunya kita harus bijak menggunakan medsos, tetap mengkritisi hal-hal positif dan negatif dan tetap menetralisir, mempengaruhi tetapi tidak menjatuhakan salah satu pihak, jelas Wahyu

Indonesia menjadi negara dominan melalui Populasi yang besar yang dapat membuat angkatan kerja yang besar, SDA yang melimpah, wilayah yang luas dan posisi geografi strategis, syarat menuju Indonesia yang dominan yaitu pertumbuhan ekonomi diatas 5 % dan stabilitas politik dan keamanan

Visi Presiden kita Bapak Jokowi untuk Indonesia tahun 2019-2024, meliputi mempercepat dan melanjutkan pembangunan infrastuktur, pengembangan sumber daya manusia, mengundang investasi dan lain sebagainya, papar Wahyu

” Mari kita jaga kebhinekaan dan
kita bersatu menjaga keutuhan NKRI ”

Sebelum menutup paparannya Wakapolda memberi kesempatan sesi tanya jawab. Salah seorang mahasiswa pasca sarjana Unri bertanya, bagai mana cara mendeteksi ancaman dan cara mencegah konflik ?
Jawaban Wakapolda, Ideologi kita adalah Pancasila kalau ada ideologi yang diluar itu adalah ancaman bagi Pancasila . Cara mencegahnya adalah saling toleransi terhadap perbedaan.

BACA JUGA :  Hari Kedua Pasca Bencana, Polda Banten Terus Bantu Warga Korban Banjir

Sikap dan tanggapan Polri terhadap dekdensi moral contoh Prostitusi Online?
Jawab Wakapollda , Melakukan Pencegahan Cyber Patrol dan penyebaran informasi yang baik-baik melalui Humas Polri

Bagaimana tanggapan terhadap permasalahan Ustad Abdul Somad?
Wakapolda menjawab, Terkait dengan permasalahan Ustad Abdul Somad tidak kita bahas disini, karena sudah ada tim yang menangani, dan polisi tidak langsung serta merta, karena informasi yang kita dapat disini belum tentu sesuai fakta dilapangan, kita mendorong kepada pihak yang terlibat agar melakukan konsiliasi terlebih dahulu untuk menyelesaikan permasalahan. Tutup Wahyu
(Ramlan Abdullah/hms)

Related posts

Bupati Kapuas Sambut Kedatangan Presiden RI

redaksi

Kapolres Berau: Program Jum’at berbagi Akan Terus Kita Tingkatkan

redaksi

Kasus Dugaan Pencemaran Nama Baik ZPB, Hakim Tunggu Tuntutan Jaksa

redaksi

Leave a Comment