TANJUNGBALAI, mediapolisi.com – Tanjungbalai adalah salah satu kota yang berada di Sumatera Utara dengan luas wilayahnya 60,52 km² dan penduduk berjumlah 169.000 jiwa (2015). Kota ini berada di tepi Sungai Asahan, yang merupakan sungai terpanjang di Sumatera Utara.
Kota yang dihuni oleh penduduk dari berbagai etnis dan agama seperti Islam, Kristen Protestan, Buddha, Katolik, Hindu dan Konghucu ini menyimpan seribu satu rahasia dan pernah dijuluki sebagai kota mafia serta dikenal sebagai kota sarang masuknya Narkotika secara besar-besaran maupun penyelundupan. Baik itu minuman keras, pakaian bekas / balpres maupun TKI Ilegal, karena wilayah ini berbatasan langsung dengan Porklang – Selangor, Malaysia.

Namun belakangan ini, julukan Kota Tanjungbalai sebagai kota Mafia dan Narkoba mulai terkikis sejak dibawah kepemimpinan AKBP Irfan Rifai yang ditugaskan sebagai Kapolres Tanjungbalai mulai Maret 2018.
Mantan Kapolres Kulonprogo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang kini memimpin 5 Polsek, telah berhasil menyapu bersih Kegiatan Penyelundupan di Kota Kerang ini. Tiada lagi kegiatan penyelundupan pakaian bekas/balpres maupun minuman keras hingga sendirinya hilanglah anggapan yang mengatakan bahwa Tanjungbalai sebagai Kota Penyelundupan. Begitu juga dengan sindikat narkoba, semua di berantas dan hampir 70.000 gram atau 70 kilogram sabu yang disita dari jaringan Narkoba Internasional beserta tersangkanya.
Dan kini, berkat kegigihan dan kerja kerasnya selama memimpin di Polres Tanjungbalai, dan berhasil menghapus Stigma negatif kota kerang ini sebagai Kota sarang Narkoba dan Kota Mafia, AKBP Irfan Rifai dimutasikan sebagai Kasubagrendaldik Bagbindik Sespimti Sespim Lemdiklat Polri, dan menuai rasa bangga dan haru, serta menjadi buah bibir perbincangan hangat dikalangan warga kota Tanjungbalai.
Dalam pemberantasan Narkoba, berbagai penangkapan yang cukup besar telah dilakukannya. Sesuai catatan yang ada pada jurnalis, diantaranya adalah penangkapan tersangka Asy’ari dengan barang bukti 3000 gram sabu, pada 21 Juli 2019 dan pada 18 Desember 2018 disita 15.000 gram sabu dari tersangka Nur Famizal Bin Ramlan Cs warga Malaysia.
Pada 22 Desember 2018 disita 7.000 gram sabu dari tersangka Jefri Fikri Cs, dan 3 hari kemudian pada 25 Desember 2018 disita 1.200 gram sabu dari tersangka Alfian Suhendri Cs.
Pada 16 Januari 2019, dua orang tersangka yakni Rusdi alias TT dan Zulfikar alias Acong ditembak mati karena membawa 15.000 gram sabu pada 13 Juli 2019 juga 9.600 gram sabu dan 10.000 butir Pil Ekstasi disita dari tersangka Supian.
Pada 24 Juli 2019 disita 8.000 gram sabu dari tersangka Munawir dan besoknya pada 25 Juli 2019 juga disita 2.000 gram sabu dari tersangka Adlin Cs dan ada juga temuan 5.000 gram sabu di makam kuburan pada 17 Juli 2019.
Hal ini menurut Ferry Matondang, Wartawan TV Swasta Nasional yang selalu melakukan liputan, mengatakan bahwa AKBP Irfan Rifai adalah sosok pimpinan yang memiliki Prestasi, Dedikasi, Loyalitas dan Teladan (PDLT), juga beliau cukup militan dan berhasil dalam memimpin serta cukup akrab dengan para rekan – rekan media, dan untuk lebih mendekatkan dirinya Kapolres AKBP Irfan Rifai telah membentuk Group WA ( Whatsapp) Wartawan Unit Polres. Hal ini agar memudahkan kalangan media berbagi berita liputan dan berbagi informasi.
” Semoga kedepannya para pimpinan Polri bisa menilai sosok yang disenangi oleh masyarakat, dan teman seperjuangan wartawan berharap agar AKBP Irfan Rifai sukses ditempat yang baru di tugaskan, kiranya jangan berkecil hati karena jabatan baru dan perlu diingat bahwa jabatan hanya sementara namun keikhlasan dalam bekerja adalah selamanya” ungkap Wartawan Elektronik yang akrab disapa Wak Fer.
Sementara itu, Ketua Forum Umat Islam (FUI) Tanjungbalai, Ustadz Indra Syah sangat bangga terhadap kinerja yang dilakukan oleh Kapolres AKBP Irfan Rifai selama memimpin.
” Kami sangat merasakan kinerjanya, sekarang di wilayah hukum Polres Tanjungbalai yang kondusif baik dari segi keamanan serta kenyamanan dirasakan oleh masyarakat ” ujarnya.
Menurutnya dalam kurun waktu 1 tahun (2018-2019), Polres Tanjungbalai banyak berhasil menggagalkan transaksi Narkotika yang akan diselundupkan melalui sungai Tanjungbalai. Selain itu pencegahan penyelundupan Tenaga Kerja illegal (TKI) Penyelundupan Balpres dan minuman keras juga menjadi prioritas beliau” tambahnya.
Sementara itu Tokoh Agama Ustad Buya Gustami Hasibuan, Pemimpin Pesantren Al Jamiyatul Washliyah Kota Tanjungbalai mengatakan, sangat merasakan sosok seorang pemimpin, pelindung dan pengayom masyarakat pada seorang AKBP Irfan Rifai.
“Dalam hal penanganan dan penanggulangan serta pencegahan peredaran narkoba, kita sangat apresiasi, kami melihatnya cukup positif dan ini terlihat dari banyaknya penangkapan dan penyitaan yang dilakukan beliau terkait narkoba”,kata Ustad Buya Gustami.
Menurutnya, sosok AKBP Irfan Rifai, orangnya sangat sangat mau berkomunikasi, kalau di sms langsung balas, dan ditelepon langsung dijawab, inilah kelebihan dari AKBP Irfan Rifai yang menjadi idola, selain itu beliau mampu menerima saran dan saran itu nantinya yang harus dilakukan bersama-sama masyarakat di Tanjung balai.
“Beliau membuka handphonenya 24 jam, saya pernah jam 02.20 wib berkomunikasi tentang narkoba kepada beliau dan ternyata beliau masih aktif dan masih banyak lagi hal hal yang baik yang dilakukan oleh abanganda Irfan Rifai”, tambahnya.
Dalam pembinaan masalah kamtibmas, AKBP Irfan Rifai dikenal sering melakukan kegiatan-kegiatan langsung ke kelurahan, suka menyantuni dan bermain bersama anak-anak yatim, yatim di panti asuhan, mendatangi Pesantren dan membantu fakir miskin dan kaum Duafa yang kerap dilakukan setiap hari Jum’at.
” Kami sangat kehilangan sosok beliau, dan berharap kedepannya kesuksesan menyertai AKBP Irfan Rifai, jagalah amanah rakyat, jabatan ini hanya sementara dan titipan dari Allah SWT dan dimanapun abangnda Irfan Rifai bertugas kalau berlian itu kemanapun dicampakkan akan tetap berkilau dan tetap berlian “pungkas Ustad Buya Gustami.
Lain Halnya pandangan dari Majelis Khonghucu Indonesia (MAKIN) Kota Tanjung Balai ,Sim Sin Cung Als Acun menurutnya sosok AKBP Irfan Rifai sangat dekat dengan masyarakat berbilang kaum di sini dan merasa sangat kehilangan dan sangat merindukan sosok seperti beliau.
“AKBP Irfan Rifai,SH.Sik.MM, dengan mudah bisa menempatkan diri di lingkungan masyarakat dan apabila kita ada masalah dan mau berbagi, beliau 24 jam merespon SMS atau telpon kita dan ini sangat susah kita dapatkan dari seorang pemimpin” ucap Acun.
Acun menambahkan, dalam kehidupan sehari-hari AKBP Irfan selalu menyempatkan dirinya berinteraksi satu sama lain dan dirinya melihat beliau tidak membeda- bedakan ras, suku dan agama, sehingga masyarakat Tanjungbalai bisa hidup rukun dan damai, hingga terjalin ketentraman dan persaudaraan yang baik.
Begitu juga dengan Sinergitas antara Forkopimda (Forum Komunikasi Pimpinan Daerah) berjalan dengan mesra, misalnya dalam urusan pemberantasan narkoba, kerjasama terjalin dengan sangat baik antara Polres, Kejaksaan dan Pengadilan, terbukti dengan 5 orang terpidana yang di jatuhkan vonis hukuman mati karena terlibat dalam jaringan Narkoba.(Auda)
Editor: Doni Harima